Yaumil Atia (PSP 2011, Ketua Keputrian Tahun 2013-2014)
Copyright : Blog Pribadi Yaumil Atia
Unit Kegiatan Mahasiswa, Pusat Kegiatan Rohani Islam atau biasa di singkat dengan UKM PKRI merupakan salah satu kelembagaan mahasiswa tingkat Fakultas yang ada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) Universitas Riau. UKM ini menaungi mahasiswa-mahasiswi muslim Faperika yang ingin mengembangkan potensinya di setiap bidang dengan berpedomankan al-Qur’an dan sunnah. Ukm ini dibentuk atas dasar kepedulian mahasiswa terhadap masa depan bangsa. Mereka menyadari bahwa kesuksesan dunia bukanlah satu-satunya tujuan utama yang harus diraih. Namun, bukan berarti pula terfokus pada satu tujuan yang hakiki; akhirat. Mereka menyadari bahwa hidup ini butuh keseimbangan antara dunia dan akhirat. Tidak ada yang prioritas karena dua-duanya saling berkaitan. “Kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan AKHIRAT bila kau melupakan DUNIAmu, begitu juga sebaliknya kau tidak akan memperoleh kebahagiaan DUNIA bila kau melupakan AKHIRATmu.” Karena DUNIA adalah jembatanmu menuju AKHIRAT dan DUNIAlah tempatmu memperoleh bekal sebanyak-banyaknya untuk menuju ke AKHIRAT. Sebaliknya. AKHIRAT adalah tempatmu menuai hasil kerja kerasmu di DUNIA dan AKHIRATlah yang menjadi penentu keberhasilanmu di DUNIA. So, jangan terlena bila saat ini kita sudah merasa mendapatkan keberhasilan di DUNIA, periksalah apakah yang kita lakukan juga bermanfaat untuk AKHIRAT kelak.
Ukm PKRI telah
berdiri sejak tahun 1993. Berbagai halangan dan rintangan hadir silih berganti
menjadi ujian bagi kami yang sedang memperjuangkan kalam Illahi. Kami selalu
mengibaratkan wadah ini sebagai Kapal. Ibarat sebuah Kapal yang sedang
berlayar, ia tidak selamanya dapat berlayar dengan tenang karena akan ada
badai, ombak, kabut, dan sebagainya yang hadir seolah ingin meluluhlantakkan
dan menghalangi kami untuk sampai ke tujuan dengan selamat. Karena itu pula,
tak jarang di setiap perjalanan kami akan ada satu-persatu korban yang
berjatuhan karena tidak sanggup menerpa badai, menerjang ombak, dan menembus
kabut yang nan tebal. Bahkan tak jarang pula sang pembawa kapal pun, ikut
terbawa ombak dan diterpa oleh badai. Sungguh, kami tak mengatakan bahwa yang
masih tetap berada di dalam kapal ini telah selamat, karena perjalanan kami
belum usai. Perjalanan ini akan berakhir hingga Sang Penakluk Alam memanggil. Tangan-tangan
kami juga tidak kami sembunyikan untuk menolong korban-korban yang akan
berjatuhan. Berbagai uluran tangan kami hantarkan untuk menyelamatkan mereka
dari bencana alam yang menerpa. Namun, apalah daya, perseteruan antara alam dan
raga tak mampu kami lerai bila Sang Pencipta Semesta tak menakdirkan
kehadirannya. KekuatanNya lah yang mampu mengembalikan mereka untuk kembali
ikut bersama-sama berlayar menuju tujuan dengan selamat. Sekalipun engkau
tenggelam di dasar lautan, Ia mampu mengembalikanmu lagi ke permukaan dan
kembali menaikkan diri ke dalam kapal ini. Teringat sebuah cerita yang menjadi
inspirasi “Kisah nabi Yunus yang di telan oleh Paus”. Bila kita kaji lewat
logika, mungkin kita tidak akan pernah menduga. Seorang manusia yang telaH di telan
oleh seekor mamalia raksasa, sang raja lautan yang ganas memangsa, namun ia
tetap selamat bahkan tidak terluka, karena dalam kejadian itu ia kembali
mengingat kepada sang Pencipta. Ia segera menyadari kesalahan yang menjadi
faktor ia mendapat bencana. Ia menyadari bahwa ia telah durhaka. Maka benar
yang dikatakan bahwasanya semua kembali padaNya. Hanya dengan mengingatNya hati
menjadi tenang. Maka dengan seketika Ia menakdirkan agar si Yunus kembali
diselamatkan karena ia telah bertaubat. Yupz, semoga bisa menginspirasi
kita untuk tetap setia bersamaNya, kembali padaNya, dan selalu berfikir positif
karena Allah bergantung pada prasangka HambaNya. Bila kita saja sudah pesimis
kita tidak akan bertahan dalam kapal ini dengan waktu yang lama, bagaimana
tidak mungkin sewaktu-waktu ia benar-benar menjatuhkan kita dari kapal
keberkahan ini. So, keep your spirit to Journey the World and Hereafter with
Happily.
Dan sertakan doa di setiap sholatmu agar Allah senantiasa mengistiqomahkanmu dalam
jalan kebaikan.
UKM PKRI terdiri
dari berbagai bidang. Mulai dari kaderisasi, Humas, Latbang, Danus, Keputrian,
dan Kenaziran. Semua bidang mempunyai tugas yang berbeda-beda.
Bidang kaderisasi,
ia bertugas untuk menjaga semua penumpang kapal, memberi nutrisi jasmani dan
ruhani para penumpang, merekalah yang mempunyai tugas utama memantau semua
penumpang bilamana sepanjang perjalanan dalam pelayaran ada penumpang yang akan
menjadi korban keganasan bencana alam, namun tidak menutup kemungkinan semua
bidang ikut membantu dalam proses penjagaan dan penyelamatan karena dalam kapal
ini kami semua ibarat sebuah keluarga yang terdiri dari ibu bapak dan anak-anak
yang saling menjaga satu sama lainnya. Inilah sekolah kehidupan yang kami
jalani yang secara tidak langsung mengajarkan kami arti keluarga islami. Bagiku,
“UKM PKRI” MINIATUR NEGERI MADANI. Inilah aktivitas kami. Saling
nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Saling bahu-membahu dalam
melakukan pekerjaan. Saling kunjung-mengunjungi bila ada yang sakit. Saling
warna mewarnai karena kita berbeda-beda. Saling berbagi bila ada yang mempunyai
kelebihan. Saling memberi bila ada yang kesusahan. Saling ingat-mengingatkan
bila ada yang terkhilaf. Saling memberi contoh dan meneladani kebaikan. Dan
saling tutup menutupi keburukan namun tetap memberi lampu untuk kembali memberi
sinar agar tidak selamanya berada dalam kegelapan. Karena kami saling sayang-menyayangi
karenaNya. Cinta kami cinta yang suci karenaNya. Bilamana ada noda yang
mewarnai, mungkin hati kami sedang tidak sering berkomunikasi denganNya ataupun
bisa jadi cinta kami pada dunia melebihi cinta kami pada pemilikNya. Karena
kami tak sempurna. Kami hanya berusaha meneladani kekasihNya. Namun, kami tak
sanggup menyamakan kekuatan imannya.
Bidang Humas, ia
bertugas untuk berkomunikasi dengan kapal yang lain. Ialah yang membuka
jaringan seluas-luasnya agar kami bisa melihat kondisi keluarga kami yang
memiliki tujuan yang sama namun dengan kapal layar yang berbeda. Kami bisa
saling melihat kondisi mereka, saling berbagi bahkan juga bertukar ide dan
cerita mengenai kapal yang kami tumpangi masing-masing. Sehingga kapal kami
lebih berwarna. Mulai dari mengadopsi ilmu, kreatifitas, kegiatan, serta
nuansa-nuansa kebaikan yang mereka miliki, dapat kami berikan pada para
penumpang kami. Itupun terjadi pada mereka. Mereka juga dapat memperoleh
inspirasi nutrisi yang berbeda dari kami. Itulah indahnya kebersamaan. Melangkah
dengan satu tujuan dengan style dan cirri khas masing-masing. Tidak ada rasa
iri dan dengki, bahkan kami saling membantu bilamana kehadiran mereka ataupun kami
saling dibutuhkan.
Bidang Latbang,
ia bertugas untuk mengembangkan potensi para penumpang kapal. Berbagai pelatihan
dan aktivitas pengembangan diri ia jalankan agar para penumpang tidak hanya
mampu menjalankan tugasnya sebagai penumpang biasa, tapi dapat bermanfaat bagi
para penumpang lain di kapal yang berbeda, bahkan di setiap tempat pendaratan. Selain
berlayar dalam satu kapal yang sama kami juga memiliki kehidupan di daratan
yang berbeda. Bilamana kapal ini berlabuh di pelabuhan kami akan menjalani
aktivitas sehari-hari yang berbeda. Sehingga strategi kami dalam menyebarkan
kebaikan pun berbeda-beda pula. Kami ibarat para petualang. Disaat yang
bersamaan kami menumpangi 1 kapal yang sama, namun ketika sampai menuju daratan
kami bertualang di negeri yang berbeda. Sehingga, agar kami dapat bertahan
hidup dimanapun kami berada, bidang latbanglah yang bertugas menemukan,
mengembangkan, serta membantu mengaplikasikan potensi-potensi yang telah kami
temukan di dalam kapal. Sungguh, petualangan ini sangat menakjubkan bagi siapa
yang mengerti arti indahnya perjuangan.
Bidang Danus, ia
bertugas untuk mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya, agar kapal tetap dapat
berlayar. Baik untuk perbekalan berlayar seperti bahan bakar, persediaan air
bersih, makanan, dan lain sebagainya, merekalah yang bertugas untuk
menyediakannya. Sehingga para penumpang tetap dalam keadaan tenang dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Dalam dunia nyata mereka ibarat banker, merekalah yang menyimpan
segala kebutuhan penumpang dan kapal.
Bidang
Keputrian, ini adalah bidang yang paling istimewa (hehehe). Bidang ini hanya
menaungi para penumpang kaum hawa. Ia bertugas seperti ibu, yaitu mendidik para
calon pendidik serta sekolah para calon pemilik sekolah masa depan. Ia teristimewa
karena ia yang akan mengistimewakan. Maksudnya? Saya akan mengambil beberapa
khiasan istimewa yang saya maksudkan. 1. Wanita penentu kebaikan suatu Negara,
2. Di balik lelaki yang hebat, ada wanita yang hebat, 3. Wanita adalah sekolah
pertama bagi anak-anaknya, 4. Wanita sholehah adalah sebaik-baiknya perhiasan
dunia, waduuuh banyak lagi deh… wanita bukan hanya menjadi ibu bagi
anak-anaknya melainkan ibu bagi semua anak yang ada di dunia, ibu bagi semua
ibu, dan ibu bagi seorang ayah, dll.. So, bagaimana bisa menjadi demikian,
disinilah sekolahnya. Kapal ini tidak akan ditumpangi oleh orang-orang hebat
bila ibu para penumpang tidak hebat. Mengapa demikian? Karena baik penumpang
kaum hawa ataupun kaum adam, pendidik ataupun sekolah pertama mereka adalah
bersumber dari ibu (kaum hawa). So, pendidikan kaum hawa harus diutamakan. Namun,
bukan berarti menitik beratkan pendidikan yang terberat harus ditanggung oleh
kaum hawa semua yaa. Kaum adam pun punya kewajiban untuk menjadi lebih cerdas
dari kaum hawa, karena sejatinya tetap kaum adamlah yang menjadi pemimpin bagi
kaum hawa. So, Let’s to study hard for kaum hawa n adam.. Fastabiqul Khairat.
and the Last..
Bidang
Kenaziran, bidang ini bertugas mengurus rumah tangga kapal ini. Ialah yang
menjaga kebersihan, kenyamanan, keindahan kapal ini agar para penumpang dapat
mengistirahatkan diri dengan nyaman, bekerja dengan mata yang selalu segar
dengan pemandangan keindahan, serta menjalankan tugasNya dengan penuh gairah
karena kebersihan yang dirasakan.
Dan pada
akhirnya semua bidang bertugas dengan bersama-sama, tidak ego satu sama lain,
karena semua satu tubuh, satu kapal, satu perjuangan. Semua kan menuju tempat
pemberhentian yang sama. Tidak tahu kapan hadirnya masa itu. Yang perlu kita
tahu adalah bagaimana agar kita dapat bersama-sama menuju tempat tujuan dengan
senyuman kebahagian karena kita telah berusaha menabung kebaikan selama perjalanan
pelayaran ini di mulai.
Hanya ucapan
terima kasih, Jazakallah, Jazakillah khairan Katsiran, Syukron, Arigato, Danke,
yang dapat saya ucapkan sebagai bentuk kesyukuran dan terima kasih kepada
kakak-kakak para penumpang terdahulu yang saat ini telah berada di kapal-kapal
yang berbeda, yang telah mengajak saya ke dalam kapal ini. Tanpa uluran tangan
kalian saya tak akan bisa berada dalam kapal ini bersama-sama untuk menegakkan
panji-panji Illahi di atas muka bumi ini. Semoga keistiqomahan di dalam kapal
ini pun menjadi bukti tanda terima kasih saya, yang tidak hanya terungkap lewat
bibir, melainkan tindakan serta perbuatan. Dan yang selalu saya tanamkan
sebagai balas jasa adalah tetap mempertahankan nama baik kapal ini dimanapun
berada, dengan cara menebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya. Begitu jugalah bagi
adinda-adinda penumpang kapal yang saat ini masih tergolong muda sebagai
penumpang kapal. Jangan pernah menyerah, karena kamu tak sendiri. ketika kamu
merasa bebanmu amatlah berat, mungkin Sang Penakluk Alam sedang merindukan
keberadaanmu untuk berdua saja denganNya. Selalu semangat dalam menebarkan kebaikan,
InsyaAllah kau akan menuai kemanfaatannya saat ini, lusa, ataupun nanti di
surgaNya. So, saya ingin menyanyikan sebuah lagu penyemangat yang selalu saya
nyanyikan bilamana ada kapal bajak laut yang menghampiri.. simaknya
“Aku anak Rohis
selalu Optimis
Bukannya sok Narsis
kami memang Manis
Kami Aktivis,
Benci Anarkis
Walau kantongku
Tipis, Ku bukan Teroris”
Semua yang ada pada dirimu itu
atas Kehendak dan KuasaNya, selalulah bersyukur dan berterima kasih padaNya..
Terima kasih banyaak Ya Allah ya Tuhanku
---------------------------------------------------------------------------------------------
MELA SARI
Kabid Kaderisasi Akhwat 2013-2014
Bismillahirrahmanirrohim...
Menjadi kupu-kupu yang
tiada henti menebar kebaikan, hidup adalah pilihan dan pilihan ada yang baik
dan buruk, ketika kita telah memilih sebuah jalan hidup artinya kita harus
memperjuangkannya karna hidup juga adalah perjuangan, perjalanan yang cukup panjang,
Engkau jadikan perantara ini hingga ku berada pada ruang yang berjendela,
sebuah lembaga dakwah kampus yang bernama PKRI mampu menyentuh hati-hati yang
berserakan, ia mampu menepis debu-debu yang berada pada hati-hati yang lemah
ibarat kaca yang berdebu, ia mampu menepis angan-angan yang berbentuk
kesia-siaan….
Kampus biru mempertemukanku padamu…
Jika dulu ku hanya memaknai hidup
bagaimana ku berusaha menjadi lebih baik maka hari ini engkau memberiku
pemahaman bagaimana merawat sebuah ladang sampai ia membuahkan buah yang manis
rasanya, jika dulu diri ini hanya kepompong yang masih bersembunyi maka hari ini
berbanggalah engkau…
Betapa banyak kupu-kupu bertebangan
penebar kebaikan menghiasi setiap sudut faperika, membuat lingkaran cinta yang
mampu menghadirkan Malaikat-Malaikat Allah, membuat lingkaran cinta yang mampu
memberi energy baru tuk ruh-ruh yang sempat lemah, membuat majelis pekanan
sebagai wujud syukur atas indahnya ukhuwah, berawal dari rasa cemburuku
padamu…..
Cemburu ketika pejuang-pejuangmu mampu
mengikat hati atas dasar cinta karna-Mu..
Cemburu ketika pejuang-pejuang mu mampu
menghabiskan waktunya tuk terus memikirkan saudara-saudaranya yang lain,
pejuang-pejuangmu tetap terus tersenyum meski terkadang tanjakan menyapanya,
pejuangmu mampu tersenyum ketika saudara-saudaranya memakai toga dan
melanjutkan mimpi-mimpi mereka sedangkan pejuang-pejuangmu masih terus
memikirkan bagaimana saudara-saudaranya minimal seperti mereka, bukan mereka
tak mampu atau bahkan bodoh dalam akademik tapi karena mereka memahami arti
dari cinta yang sesungguhnya, tak ada cinta yang paling tinggi selain cinta
hanya pada-Nya….
Bukankah ketika kita menolong agama Allah,
maka ia akan menolongmu….semua telah tertulis indah di Lauh Mahfuz….
Ini adalah Nikmat yang paling indah,
mungkin jika semua orang tau bagaimana perjuangan-perjuangan kader yang kau
lahirkan mungkin mereka kan merasakan indahnya ibrah cemburu itu….
Berawal dari sebuah markas dakwah yang
sampai saat ini memiliki multifungsi, disana engkau ajarkan ku arti tarbiyah
islamiyah, engkau ajarkan ku arti berukhuwah, di sini juga kau pertemukanku
dengan berbagai karekter unik yang mampu menginspirasi, engkau kenalkanku
sebuah kerja jamaah hingga ku mampu menggapai indahnya tingkatan puncak
ukhuwah, disinilah ku mulai berkarya, memulai langkah awal tuk menampal satu
persatu lubang-lubang kejahilan dimasa lalu, menghiasi ketaatan dengan sebuah
cinta, sebuah cinta sebenar-benar cinta karena selalu ada cinta ketika kita
mencintaiNya…
Mencintaimu karena Allah UKM PKRI
Tahun 2012 adalah tahun dimana pertama kalinya saya menginjakkan kaki di dunia mahasiswa dan sekaligus dengan sebuah organisasi luar biasa, yang begitu hangat dan bersahabat serta mengajarkan saya banyak hal, organisasi itu adalah UKM PKRI
"Senyum, Sapa dan Salam" menjadi ciri khas setiap kali bertemu dengan abang-abang di PKRI, sebuah hal kecil bahkan kadang di anggap sepele oleh kebanyakan orang namun sangat berarti dan berkesan terutama pada diri saya sendiri. PKRI (Pusat Kegiatan Rohani Islam / Markaz Harokatun Tahzib Ar-Ruhul Islam) adalah sebuah organisasi mahasiswa atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FAPERIKA) Universitas Riau (UR) yang berbasis Islam.
Sebagai organisasi Keislaman, PKRI Hadir dengan komitmen yang tinggi menebar panji-panji islam, manfaat serta dengan kesunghuhan mampu merangkul seluruh elemen, Mahasiswa/i FAPERIKA UR dalam dekapan Ukhuwah Islamiyah. Dengan komitmen itu pulalah saya melihat PKRI dari masa ke masa telah banyak melahirkan benih-benih unggul baik di dalam Kampus biru langit tercinta Universitas Riau dan di luar kampus dengan berbagai profesi
Man Yazra' Yahshud (Siapa Menanam Dia Memetik), sebuah kata yang bisa saya katakan maknanya sesuai untuk menggambarkan kaderisasi PKRI yang tidak pernah surut, tidak pernah mengeluh dan sangat tulus dalam membina, membimbing mahasiswa/i yang tergabung terutama pada setiap kadernya, tanpa pamrih sekalipun ucapan terima kasih. Di dukung pula dengan berbagai bidang atau divisi yang ada di dalamnya yang kemudian sentiasa saling bersinergi, bahu-membahu menjadikan simpul semangat serta kaderisasi PKRI semakin solid, kuat dan eksis berkegiatan
Oleh karena itulah saya melihat PKRI memang organisasi yang dapat di andalkan bagi kampus maupun untuk para mahasiswa/i dan kadernya, namun walaupun begitu, pada awalnya saya sempat merasa ragu ketika ingin bergabung di PKRI karna saya pikir, saya bukan dari lulusan sekolah agama ataupun pesantren melainkan alumni sekolah taruna yang berbasis semi militer di kabupaten tanjung jabung timur, provinsi jambi. apalagi sewaktu di sekolah hanya ada organisasi Resimen dan Pramuka, tidak ada organisasi islam atau seperti rohis.
Salah satu poin yang membuat saya ragu ketika itu adalah budaya interakasi yang saya lihat di sekolah dan yang ada di PKRI perbandingannya sangat jauh maka saya juga sampai menyimpulkan bahwa yang lebih pantas masuk PKRI haruslah orang-orang yang sudah terdidik dengan baik agamanya saja, jika saya bergabung tentu perlu penyesuaian diri yang lebih. Bahkan pada waktu itu saya juga tidak pernah tertarik dengan organisasi bernuansa islam, dalam benak saya organisasi islam adalah organisasi kaku dan sulit bergaul sehingga pasti membuat saya tidak bebas berekspresi.
Namun ternyata saya salah, setelah saya mencoba ikut salah satu agenda PKRI yang bernama KILAS (Kajian Islam Awal Semester) saya mulai merasakan bahwa organisasi Islam tidaklah seperti apa yang saya pikirkan selama ini malah sebaliknya, PKRI mampu menjadi pendorong bagi saya dan seluruh kadernya untuk terus semangat dalam apapun
Setelah KILAS saya memutuskan mendaftar sebagai pengurus di UKM PKRI. Aktivitas kuliah, saya jalani bersama PKRI dengan semaksimal mungkin dan totalitas terutama loyalitas, saya mulai belajar agama sedikit demi sedikit walaupun sampai hari ini saya merasa masih sedikit yang saya dapatkan tapi saya tidak keluhkan hal tersebut karna yang membuat saya bersyukur adalah karna Allah telah mempertemukan saya dengan PKRI, mungkin PKRI lah pintu hidayah itu. Ikhlas, Sabar dan menjalani hidup Lillahita'ala adalah kunci yang saya dapatkan di PKRI dan terbukti memberikan dampak positif yang kemudian saya rasakan sampai hari ini buahnya.
PKRI Is The Best dan Selalu di Hati
"Rapatkan Barisan Wujudkan Kejayaan Islam"
---------------------------------------------------------------------------------------------
BAYU KUMBARA
Amir PKRI 2014-2015
Pintu HidayahTahun 2012 adalah tahun dimana pertama kalinya saya menginjakkan kaki di dunia mahasiswa dan sekaligus dengan sebuah organisasi luar biasa, yang begitu hangat dan bersahabat serta mengajarkan saya banyak hal, organisasi itu adalah UKM PKRI
"Senyum, Sapa dan Salam" menjadi ciri khas setiap kali bertemu dengan abang-abang di PKRI, sebuah hal kecil bahkan kadang di anggap sepele oleh kebanyakan orang namun sangat berarti dan berkesan terutama pada diri saya sendiri. PKRI (Pusat Kegiatan Rohani Islam / Markaz Harokatun Tahzib Ar-Ruhul Islam) adalah sebuah organisasi mahasiswa atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FAPERIKA) Universitas Riau (UR) yang berbasis Islam.
Sebagai organisasi Keislaman, PKRI Hadir dengan komitmen yang tinggi menebar panji-panji islam, manfaat serta dengan kesunghuhan mampu merangkul seluruh elemen, Mahasiswa/i FAPERIKA UR dalam dekapan Ukhuwah Islamiyah. Dengan komitmen itu pulalah saya melihat PKRI dari masa ke masa telah banyak melahirkan benih-benih unggul baik di dalam Kampus biru langit tercinta Universitas Riau dan di luar kampus dengan berbagai profesi
Man Yazra' Yahshud (Siapa Menanam Dia Memetik), sebuah kata yang bisa saya katakan maknanya sesuai untuk menggambarkan kaderisasi PKRI yang tidak pernah surut, tidak pernah mengeluh dan sangat tulus dalam membina, membimbing mahasiswa/i yang tergabung terutama pada setiap kadernya, tanpa pamrih sekalipun ucapan terima kasih. Di dukung pula dengan berbagai bidang atau divisi yang ada di dalamnya yang kemudian sentiasa saling bersinergi, bahu-membahu menjadikan simpul semangat serta kaderisasi PKRI semakin solid, kuat dan eksis berkegiatan
Oleh karena itulah saya melihat PKRI memang organisasi yang dapat di andalkan bagi kampus maupun untuk para mahasiswa/i dan kadernya, namun walaupun begitu, pada awalnya saya sempat merasa ragu ketika ingin bergabung di PKRI karna saya pikir, saya bukan dari lulusan sekolah agama ataupun pesantren melainkan alumni sekolah taruna yang berbasis semi militer di kabupaten tanjung jabung timur, provinsi jambi. apalagi sewaktu di sekolah hanya ada organisasi Resimen dan Pramuka, tidak ada organisasi islam atau seperti rohis.
Salah satu poin yang membuat saya ragu ketika itu adalah budaya interakasi yang saya lihat di sekolah dan yang ada di PKRI perbandingannya sangat jauh maka saya juga sampai menyimpulkan bahwa yang lebih pantas masuk PKRI haruslah orang-orang yang sudah terdidik dengan baik agamanya saja, jika saya bergabung tentu perlu penyesuaian diri yang lebih. Bahkan pada waktu itu saya juga tidak pernah tertarik dengan organisasi bernuansa islam, dalam benak saya organisasi islam adalah organisasi kaku dan sulit bergaul sehingga pasti membuat saya tidak bebas berekspresi.
Namun ternyata saya salah, setelah saya mencoba ikut salah satu agenda PKRI yang bernama KILAS (Kajian Islam Awal Semester) saya mulai merasakan bahwa organisasi Islam tidaklah seperti apa yang saya pikirkan selama ini malah sebaliknya, PKRI mampu menjadi pendorong bagi saya dan seluruh kadernya untuk terus semangat dalam apapun
Setelah KILAS saya memutuskan mendaftar sebagai pengurus di UKM PKRI. Aktivitas kuliah, saya jalani bersama PKRI dengan semaksimal mungkin dan totalitas terutama loyalitas, saya mulai belajar agama sedikit demi sedikit walaupun sampai hari ini saya merasa masih sedikit yang saya dapatkan tapi saya tidak keluhkan hal tersebut karna yang membuat saya bersyukur adalah karna Allah telah mempertemukan saya dengan PKRI, mungkin PKRI lah pintu hidayah itu. Ikhlas, Sabar dan menjalani hidup Lillahita'ala adalah kunci yang saya dapatkan di PKRI dan terbukti memberikan dampak positif yang kemudian saya rasakan sampai hari ini buahnya.
PKRI Is The Best dan Selalu di Hati
"Rapatkan Barisan Wujudkan Kejayaan Islam"
---------------------------------------------------------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar